
Artikel ini ditulis oleh : Yova
Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya.”
(HR. Tirmidzi)
Setiap muslim tentu sudah mengetahui bahwa segala amal perbuatan yang kita lakukan di dunia, akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Namun, bukan hanya amal yang akan dihisab, tetapi juga harta kita. Kelak akan ditanya dari mana harta yang kita peroleh, untuk apa harta tersebut.
Untuk bisa menjawab dengan tepat bagaimana menggunakan harta kita tentunya kita harus bisa mencontoh teladan dari rasul kita Muhammad saw. Salah satu hal positif yang bisa kita dapat dengan mengikuti teladan rasul kita adalah kepandaian kita dalam mengelola keuangan. Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang pandai mengelola keuangan diantaranya yaitu :
- Bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan
Terkadang bagi sebagian orang, membeli sesuatu barang bukan karena kebutuhan tapi karena nafsu atau keinginan sesaat. Melihat tanda “diskon” dan “sale” menjadi hipnotis tersendiri, yang membuat ingin membeli meski tidak benar-benar membutuhkan. Kemudian tanpa disadari, barang-barang tersebut menggunung dan tidak terpakai. Orang yang pandai adalah ketika bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang menjadi keinginan, sehingga hanya barang-barang yang dibutuhkanlah yang akan dibeli. Perilaku memenuhi hawa nafsu / keinginan dengan menumpuk-numpuk harta sangat bertentangan dengan firman Allah swt :
يَّوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوْبُهُمْ وَظُهُوْرُهُمْۗ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُوْنَ
”(Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.”
(QS At Taubah : 35)
- Tidak boros
Ketika kita membutuhkan suatu barang pasti akan dihadapkan pada banyak pilihan, mau yang mahal atau yang murah. Rasul mencontohkan selalu zuhud dalam kehidupannya. Menggunakan pakaian yang biasa saja tidak mewah, makan seadanya saja tidak mewah. Jika kita selalu sadar bahwa harus selalu mencontoh rasul dalam hal zuhud maka tentunya kita akan memilih barang-barang yang murah, bukan barang yang mahal. Membeli barang yang murah dan sesuai fungsinya adalah termasuk perbuatan tidak boros dan sesuai dengan firman Allah swt :
Allah SWT berfirman :
۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
(QS Al-A’raf : 31)
- Tidak melakukan hal yang sia-sia / mubadzir / berlebihan
Mubadzir artinya sia-sia atau berlebihan. Seringkali seseorang tidak menghabiskan makan atau tanpa sadar meninggalkan sisa pada makanan. Apalagi saat menghadiri undangan. Mengambil makanan sebanyak-banyaknya lalu ketika kenyang tidak dihabiskan, piringnya diletakkan begitu saja malah kemudian mengambil makanan lain. Rasul mencontohkan untuk tidak melakukan hal yang sia-sia / mubadzir seperti dalam sabda beliau dalam lafadz riwayat Muslim dari Jabir :
وَلَا يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمِنْدِيلِ حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ الْبَرَكَةُ
“Dan janganlah ia mengusap tangannya dengan sapu tangan hingga ia menjilat jarinya. Karena ia tidak mengetahui pada bagian makanannya mana yang mengandung keberkahan”
(H.R Muslim)
Tiga hal diatas adalah hal kecil yang berdampak besar, jika bisa dicontoh dan dilakukan maka bukan tidak mungkin keuangan kita akan lebih stabil. Tentunya jika keuangan stabil maka perilaku buruk lainnya yaitu suka ngUTANG bisa kita hindari.