
Oleh : Yova Meiliza
“Ya Allah, aku sudah berusaha taat, solat tepat waktu, gak berprasangka buruk, bersikap baik tapi kenapa ujian-Mu datang terus-menerus?”
Ayo…siapa yang pernah berpikir seperti ini? Kita merasa sudah menjalankan semua kewajiban yang diperintahkan dan mengerjakan amalan soleh lainnya, tapi masih mempertanyakan Allah ketika ujian menghampiri. Apakah ketika kita sudah taat maka kita tidak akan mendapat ujian dan cobaan? Coba deh perhatikan firman Allah SWT ini :
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?” (QS. Al-Ankabut : 2)
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa Ia pasti akan menguji para hamba-Nya yang mengaku beriman. Orang-orang yang beriman pasti akan mendapat ujian dan cobaan dari Allah dan ujian itu bisa berupa kenikmatan ataupun berupa musibah. Apakah kita berpikir bahwa Allah itu tidak adil ketika kita merasa bahwa kita sudah taat namun mengapa cobaan datang terus-menerus, atau Allah itu ternyata bukan Maha Penyayang tapi yang suka menghukum? Astagfirullah…jangan sampai kita berburuk sangka terhadap Allah. Ujian dan cobaan yang kita dapatkan itu akan mendatangkan pahala yang sangat besar di sisi Allah SWT jika kita mampu menghadapinya dengan penuh kesabaran. Dan juga sebagai bukti penghambaan kita kepada Allah yang tidak hanya beribadah dan bersyukur ketika mendapat nikmat, namun juga ketika mendapat musibah dan cobaan.
Segala macam cobaan hidup yang Allah timpakan kepada umat-Nya pastilah terdapat hikmah dan keutamaan di dalamnya. Manusia saja yang terkadang tidak mengetahui apa yang terbaik bagi dirinya, ingin buru-buru mendapatkan hasil seperti yang diinginkannya. Padahal kalau kita yakin kepada Allah tanpa keraguan sedikitpun, apapun yang ditetapkan Allah kepada hamba-Nya pastilah kebaikan bagi hamba-Nya. Ujian yang Allah berikan bukanlah tanda Allah menghukum kita, tapi tanda bahwa Allah ingin meninggikan derajat kita. Karena semakin berat ujian yang ditimpakan kepada seorang hamba yang beriman akan menunjukkan kualitas keimanan hamba tersebut.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR. Bukhari).
Terkadang ujian yang menimpa seorang hamba juga dapat untuk menghapus dosa-dosanya baik yang disadari maupun tidak, ataupun sebagai bentuk hukuman yang disegerakan bagi orang yang beriman atas kemaksiatan yang dilakukan dan belum bertaubat atas dosa-dosa itu sehingga tidak lagi mendapatkan hukuman atas dosa-dosa itu pada hari kiamat kelak. Dengan adanya ujian dan cobaan juga dapat menguatkan keimanan dan keyakinan kita pada Allah SWT.
Setelah mengetahui semua hal itu, maka sikap kita sebagai seorang Mukmin ketika ditimpa musibah dan ujian akan menyadari bahwa semua itu datang dari Allah SWT. Sehingga menerimanya dengan sabar, ikhlas, lapang dada dan selalu berprasangka baik kepada Allah Ta’ala. Bukan malah berburuk sangka pada Allah, menyalahi syariat-Nya dan segala takdir-Nya. Bukan juga menyebut-nyebut segala amalan yang telah dilakukan yang kita anggap banyak namun ternyata tidak bernilai apa-apa di sisi Allah. Tapi justru bersikap takut bahwa amalan kita belum tentu diterima dan hanya berharap ampunan dan rahmat Allah SWT atas amalan yang masih kurang dan dosa yang banyak. Semoga Allah SWT selalu menguatkan iman kita, memberikan kita ketabahan dan semangat dalam menjalaninya.
Wallahu a’lam bish shawab.