Oleh : Yova Meiliza

Ada orang bekerja yang harusnya dibayar 10 juta tapi hanya dibayar 5 juta. Sisanya Allah bayar melalui kesehatan, ketenangan, kecukupan dan keberkahan. Ada juga orang bekerja yang harusnya hanya dibayar 5 juta tapi dibayar 10 juta. Sisanya Allah tagih melalui kesulitan, ketidaktenangan, masalah , ketakutan, dan lain sebagainya. Gaji atau upah adalah salah satu bentuk materi dari sebuah kata yang memiliki banyak makna yaitu rezeki.
Dalam kehidupan saat ini yang standarnya adalah materialistis, kebanyakan manusia menganggap bahwa rezeki itu adalah sesuatu yang berbentuk materi yaitu uang/harta. Padahal bagi seorang hamba yang mampu berpikir lebih dalam, makna rezeki lebih luas dari sekedar materi. Jika rezeki dianggap hanya melulu soal harta, sesungguhnya hal itu merupakan sebuah pengingkaran terhadap nikmat Allah yang lainnya. Tubuh yang sehat dan berfungsi baik, keluarga yang saling peduli dan menyayangi, tempat tinggal yang tenang, memiliki pekerjaan halal, dimudahkan hadir ke majlis ilmu dan teman yang saling mendoakan adalah bentuk rezeki Allah yang lainnya. Jangan sampai kita jadi sulit bersyukur karena salah memahami konsep rezeki.
Konsep rezeki dalam Islam adalah apa-apa yang digunakan seorang muslim untuk mencapai ketakwaan. Badan yang sehat dan kuat, harta yang cukup, fasilitas yang memudahkan, keluarga yang saling menguatkan, lingkungan yang mendukung, semuanya adalah rezeki yang diberikan Allah untuk meniti jalan takwa. Dan seorang muslim tidak perlu mengkhawatirkan masalah rezekinya karena Allah telah memastikan rezeki seorang hamba hingga dirinya meninggal.
Allah SWT berfirman :
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS. Hud : 6)
Namun, ada beberapa hal yang menjadi penyebab datangnya rezeki bagi manusia di dunia, yaitu : rezeki yang telah Allah jamin, rezeki yang tidak terduga, rezeki karena anak, cucu dan keluarga, rezeki berkat istigfar, rezeki karena menikah, rezeki karena bersyukur, rezeki karena sedekah yang dikeluarkan, dan rezeki karena berusaha (bekerja).
Begitu banyak nikmat rezeki yang telah Allah SWT berikan dan janjikan pada kita. Dari berbagai macam sebab, cara dan arah yang tak diduga. Tugas kita sebagai hamba yang beriman adalah meyakini, mensyukuri dan memanfaatkan rezeki itu untuk menambah keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga kita semua mampu mendapatkan rezeki yang diberkahi Allah SWT. Aamiin. Wallahu’alam