
Oleh : Kartini Rosmalah (Dosen Ilmu Komunikasi)
Tak terasa sudah 80 tahun Indonesia merdeka. Kibaran bendera berjejer di barisan rumah dan bangunan kota. Banyak penjual bendera yang berkeliling menjajaki jualannya untuk meriahkan hari kemerdekaan.
Tapi konon katanya bendera merah putih memiliki makna sendiri. Maknanya suci dan berani. Sebagaimana yang diharapkan oleh para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan untuk membela Nusantara ini dengan gagah berani dan kesucian iman ilahi.
Namun, sayang disayang makna suci dan berani ini tak disentuh dihati. Kibaran bendera merah putih kini bersanding dengan bendera topi jerami. Bendera dari seri anime jepang one peace kini menjadi viral di jagat +68.
Awal ceritanya ada pengemudi dan sebagian masyarakat mengibarkan bendera merah putih dan one peace secara bersamaan. Katanya ini sebagai bentuk keprihatinan dan kekecewaan rakyat terhadap kebijakan pemerintah yang membuat kondisi ekonomi rakyat makin melarat.
Namun tak disangka, pro kontra pun terjadi. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan maraknya pengibaran bendera tengkorak tersebut berpotensi menjadi upaya memecah belah bangsa (metrotvnews.com, 1/8/25). Begitu pula menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menyebutkan tindakan ini sebagai bentuk provokasi dan makar dalam mengikis nilai-nilai bangsa (kompas.com, 1/8/25)
Bendera One Peace dan Relevansinya
Mau tahu atau tidak. Mengerti atau tidak. Saat ini Indonesia dalam kondisi tak baik-baik saja. Kemiskinan meningkat karna banyak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan pengangguran dimana-mana. Sikap konsumtif malas bekerja juga menjadi gejala kronis mental rakyat dan pejabat di negeri ini.
Keadilan hukum yang tumpul diatas tajam dibawah sudah menjadi rahasia umum dan bosan disuarakan. Karena rakyat sudah jenuh dengan ulah penguasa.
Katanya mau efesiensi anggaran, malah pejabat voya-voya. Katanya kas negara kosong, tapi banyak pejabat yang korupsi triliunan. Katanya ingin kasih subsidi ke rakyat, tapi malah merampok uang rakyat dengan pajak selangit. Sampai blokir rekening rakyat yang nganggur. Kata PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) takut rekening rakyat disalahgunakan untuk aktivitas ilegal. Anehnya rekening gendut para pejabat tidak pernah selesai masalahnya. Justru rakyat yang dipermasalahkan.
Inilah benang kusut kondisi negeri ini. Tidak heran bukan ada rakyat ingin menyuarakan isi hatinya dengan sebuah simbol. Salah satu simbolnya bendera one peace. Sekalipun bendera ini hanya fiksi dari anime jepang, tetapi secara realita ini sangat relevan dengan kondisi negeri ini.
Gambaran karakter MC (Main Character) one peace, Monkey D. Luffy, sebagai kapten bajak laut topi jerami memiliki visi dalam hidup bersama timnya yaitu menyuarakan kebebasan, pemberontakan terhadap otoritas yang menindas dan ingin menindak keadilan atas tirani negara dunia.
Harapan besar Luffy tidak jauh berbeda dengan rakyat negeri ini. Indonesia butuh kemanusiaan yang adil dan beradab. Indonesia butuh keadilan sosial. Indonesian butuh persatuan. Bukan kepentingan elit politik dan oligarki yang tidak beradab dan ketidakadilan.
Sistem kapitalisme terus mencengkram negeri ini. Rakyat sampai harus disuruh menanggung beban hidup yang makin berat. Sementara penguasa memudahkan para korporasi menikmati ijin sesukanya. Bahkan perlindungan hukum dan berbagai kemudahan lainnya juga diberikan dengan tangan ringan oleh penguasa agar para korporasi bisa berinvestasi di berbagai bidang dengan alibi pemasukan kas negara.
Alih Sistem
Parah bukan kondisi negeri ini. Sebutan negeri agraria dan maritim sudah tidak melekat lagi. Karena pengalihan fungsi pengelola sumber daya alam bukan oleh negara tapi korporat. Negera memberikan sebebas-bebasnya bagi korporasi ijin untuk berinvestasi. Niat awalnya pemerintah sebagai pemasukan kas negara. Tapi, justru jadi jalan buntu. Antara harapan dan keinginan menjadi jomplang. Negera berharap bisa bekerja sama dengan korporasi, tapi ini menjadi malapetaka.
Korupsi, malpraktek tambang, rusaknya ekosistem, perampasan lahan rakyat, dan kasus lainnya, ini menjadi masalah yang berbahaya dari penerapan sistem negera ini.
Sistem Kapitalisme yang diterapkan di negeri ini akan memberikan kanker-kanker yang mematikan bagi rakyat Indonesia. Semua keadilan akan dimutilasikan. Yang ada hanya kebijakan antirakyat.
Saatnya rakyat butuh perubahan. Butuh solusi jitu untuk menuntaskan persoalan benang kusut ini. Islam hadir tidak hanya sebuah ritual berupa wahyu yang disampaikan melalui Rasulullah saw. Tetapi ada tujuan dalam penerapan sistem aturan kehidupan. Lengkap dari mulai aturan individu hingga negara. Mulai masalah dapur sampai masalah keamanan dapurnya.
Islam menjadikan sosok pemimpin sebagai pengurus umat, yang akan loyal melayani rakyat untuk kesejahteraan dan keadilan. Semua tertib dalam hukum-hukum Islam. Penerapan hukum Islam ini tidak hanya sekedar praktik individu atau kelompok. Tetapi juga harus diterapkan secara total oleh negara. Karena urusannya adalah rakyat. Jaminan seutuhnya ditangan negara bukan kapital. []
